Me with PTG (3)

Saat Idul Fitri tiba, saya rehat sejenak dari bolak balik ke dokter dan RS. Perdarahan masih saya alami, setiap 2-3 hari sekali ada darah yang keluar, kadang disertai mulas, kadang tidak. Dua minggu sebelum Lebaran saya memutuskan minum air rendaman jahe, kayu manis, sereh, kunyit, madu (resep JSR untuk rahim), sahur dengan buah-buahan dan kurma saja, berbuka dengan lauk pauk dan sayuran (tanpa nasi putih), yang akhirnya membuat saya hampir tidak makan nasi putih lagi. Saya perbaiki pola makan dan konsumsi booster dari herbal-herbal. Berharap ada perubahan ke arah lebih baik bagi tubuh saya.

Setelah Lebaran, saya mau mulai pengobatan kemoterapi lagi. Kali ini saya akan menggunakan BPJS. Saya mulai dari Puskesmas di kelurahan, lalu dirujuk ke RSUD Pasar Minggu. Di RSUD Ps. Minggu saya diperiksa Bu dokter Netty Katrina. Saat melihat hasil pemeriksaan saya di dokter sebelumnya serta hasil lab betaHCG saya, Budok Netty langsung bilang “ini mah tidak ada keganasan”. Nilai betaHCG yang hanya segitu tidak dikatakan keganasan. Saya ceritakan masalah perdarahan dan rasa nyeri atau mulas yang datang. Akhirnya saya diminta surat pengantar dari dokter sebelumnya. Sempat shock juga saya, karena dokternya agak bentak dan saya nggak diperiksa apa-apa, padahal udah ngantri lumayan. Akumulatif kelelahan dan pikiran sejak dari Puskesmas, saya pun menangis di ruang tunggu setelah keluar dari ruangan periksa.

Keesokannya saya kembali ke dok Oni di Griya Puspa. Saya jelaskan kalau dokter di RSUD butuh surat pengantar. dibuatkan, selesai. Beberapa hari berikutnya, saya kembali ke dok Netty di RSUD, kali ini ditemani Pak Suami. Karena Sabtu, antrian lebih banyak daripada hari biasa. Lama menunggu, akhirnya tiba giliran saya masuk ke ruang dok Netty. Saya serahkan surat pengantar dan jelaskan kembali, lalu saya diperiksa USG transvaginal dan dijelaskan kemungkinan bukan keganasan (PTG) tapi memang ada sesuatu, bisa jadi polip atau lainnya. Jadi diagnosis dok Netty adalah perdarahan abnormal. Dan saya dapat surat rujukan untuk ke RS. Fatmawati, untuk melakukan kemoterapi.

Selang beberapa hari kemudian, saya pergi ke RS. Fatmawati sendirian, saya antri sebagai pasien BPJS. Penilaian saya terhadap RS ini adalah semrawut. Mulai dari pengambilan nomor antrian, pendaftaran, keadaan di ruang tunggu..semuanya semrawut. Di ruang tunggu tempat periksa, yang tadinya masih sepi sampai penuh dan duduk di lantai, karena sudah jam 8 pun, belum ada pasien obgyn yang dipanggil..entah jam berapa pasien pertama masuk ke dalam ruangan.

Selama menunggu 4 jam di ruang tunggu, saya melihat berbagai keluhan penyakit orang lain. Ada seorang ibu yang perutnya besar, bukan hamil. Lalu ada obrolan beberapa perempuan tentang penyakit kankernya, dll. Ya Allah Rabb ku…ternyata masih banyak orang yang lebih parah penyakitnya daripada yang kurasakan saat ini. Semoga aku dan keluarga dihindari dari penyakit berat seperti itu.

Tiba giliran saya masuk ke ruang dokter obgyn yang ternyata laki-laki. Dokternya melihat berkas yang saya bawa, mendengarkan penjelasan saya, diikuti 2 orang dokter koas yang selalu mencatat, tidak ada pemeriksaan fisik apa pun. Pun kesimpulan dokter ini sama, tidak ada keganasan. Akhirnya saya diminta atur jadwal USG lagi di pertemuan berikut dan diresepkan obat penghentian perdarahan. Saat saya daftar untuk jadwal USG, baru 2 minggu kemudian. Saya intip catatan jadal USG-nya, betapa kaget saya bahwa pasien yang urutannya di atas saya semua diagnosis Ca (kanker). Astaghfirullah.

Apa yang saya dapat? Ketidakjelasan, keraguan, dan lelah lahir batin. Namun ada pelajaran yang saya dapat, banyak bersyukur dan jaga kesehatan ke depannya.

Akhirnya saya pun memutuskan untuk berhenti kemoterapi. Dari 4 dokter obgyn yang saya datangi, 3 diantaranya menyatakan tidak ada keganasan atau bekas kuret sudah bersih. Saya coba melanjutkan pola makan yang sehat dan minuman herbal. Darah masih keluar di luar masa haid, tapi haid saya datangnya sangat teratur. Di bulan Juli, saya memutuskan cek betaHCG sendiri dan USG abdomen di Pramita. Alhamdulillah, betaHCG saya sudah normal dan hasil USG abdomen juga bagus semua kata dokter yang periksa serta tidak ada keganasan apa pun di bagian rahim. Alhamdulillah, makasih Ya Allah…

Jadi saya akan coba lanjutkan pola makan dan minum herbal ini, rencana akan cek betaHCG lagi 3 bulan kemudian jika masih ada perdarahan.

Tambahan: Masuk bulan September, perdarahan sudah tidak ada. Tetapi saat haid beberapa hari, bersih, lalu keluar darah segar lagi. Udah 3 kali haid seperti itu. Semoga baik-baik saja dan ini bagian dari proses pemulihan tubuhku. Aamiin Ya Allah.

Aku menyatakan tidak terkena PTG seperti yang di diagnosa sebelumnya.

Me with PTG (2)

Sebelumnya di Me with PTG (1)

Setelah dinyatakan PTG sama Bu dokter, saya diminta periksa ke lab : rontgen paru-paru (mau dilihat apakah ada penyebaran sel ganasnya ke organ tsb) dan beta Hcg darah (untuk melihat tingkat beta hcg yang normalnya angka 0 untuk wanita todak hamil). Saya pun segera ke lab Prodia keesokan harinya, hasilnya baru bisa diambil h+1 setelah pengambilan sampel. Saat mengambil hasil, saya rasanya deg-degan banget…Saya buka amplopnya: hasil rontgen paru-paru baik, tidak ada kelainan atau pun penyebaran sel-sel ganas, dan hasil beta HCG menunjukkan angka 48,8.

Saya pun langsung janjian dengan Bu Dokter sembari mengirimkan hasil lab via WA. Kesimpulan beliau adalah saya PTG karena betaHCG-nya di atas normal (harusnya 0-1), dan BuDok membuat janji temu hari Kamis 23 Mei di RS. Persahabatan karena saya akan segera diberi kemoterapi. Nah, gimana makin nggak deg-degan saya, dua kata yang menakutkan; sel ganas dan kemoterapi. Dan jadwal kemoterapi MTX saya pun ditentukan, seminggu 2 kali suntik, break 1 minggu, lalu berulang lagi..sampai betaHCG normal kembali.

BuDok menjdwalkan suntik kemoterapi mtx 50 mg via suntik pada Jumat 24 Mei dan Selasa 28 Mei. Mereka menyarankan saya memakai BPJS, tetapi karena BPJS saya di Jakarta Selatan jadi tidak bisa memakai di RS. Persahataban Jakarta Timur. Jadi, untuk suntik tahap pertama ini saya tidak memakai BPJS. Hari Jumat pagi, saya sudah datnag ke RS.Persahabatan untuk kemoterapi pertama. Agak ribet prosedurnya, padahal saya pasien umum (bukan BPJS), untuk menebus resep obatnya saja harus dipindahkan ke kop RS.Persahabatan yang semula BuDok kasihnya kop resep Griya Puspa (swastanya). Obatnya langsung diberi untuk 2 kali suntik yang harganya tidak sampai 100 ribu.

Setelah mendapatkan obat, saya diminta ke ruang ODC (one day care) yang khusus pelayanan kemoterapi. Tiba di sana, saya melihat beberapa pasien yang sedang kemoterapi via infus, Ya Allah kasihan mereka.. Saya pun dibawa ke ruang yang kosong, lalu di suntik mtx 50 mg di bagian bokong. Udah selesai, secepat itu ternyata kalau via suntik. Saat membayar, saya dikejutkan dengan angkanya yang 2 juta rupiah!!! Allahuakbar! Saya baca rinciannya banyak banget, termasuk biaya dokter, alat-alat medis, kamar (padahal nggak inap), dll. Saya tanya kok bisa mahal banget untuk suntik cuss sebentar aja, dijawab itu harga paketan untuk kemotereapi ODC di RS. Persahabatan. Yaudahlah…pasrah.

Mambayangkan hari Selasa saya akan kena 2 juta lagi, saya pun WA BuDok dan merasa keberatan dengan biaya segitu. BuDok merespon dan temu janji (lagi untuk yang ke-4 kali dalam 1 minggu sama doi) di RS. Islam Cempaka, berharap lebih murah biaya kemo di sana. Sabtu pagi, saya bela-belain datang ke RS. Islam Cempaka Putih, bikin kartu anggota lagi…seminggu ini saya koleksi kartu anggota baru di RS… Setelah bertemu BuDok, beliau resepkan lagi mtx yang sama untuk tindakan kemo di RS ini. Saya sudah tanya-tanya ke bagian informasi untuk biaya kemo dan perkiraan di bawah 2 juta.

Selasa 28 Mei, saya pun kembali datang ke RS. Islam Cempaka untuk kemo kedua, di sini sama sekali nggak ada pasien yang kemoterapi, jadi ruangan bagian layanan kemo kosong. Saya pun ditempatkan di salah satu kamar kosong, diberikan makan siang, dan menunggu sekitar 30 menitan. Lalu di suntik sama suster sebentar, istirahat dulu sebentar, sedangkan Pak Suami ngurus pembayarannya. Berapakah total pembayarannya? 2,5 juta saudara-saudara! Shock! Sedih rasanyanyaaa…tapi harus ikhlas dan pasrah supaya penyakit ini segera sembuh.

Lalu saya janji temu lagi dengan BuDok di minggu itu dan saya diminta cek betaHCG lagi pasca kemoterapi tahap pertama. Saya keluhkan biaya yang mahal itu ke beliau, dimana kemungkinan saya akan menjalani beberapa tahap lagi/ satu tahap habis hampir 5 juta, beratnyoo… Hasil betaHCG keluar dan angkanya turun menjadi 19an, Budok-nya menyimpulkan saya harus lanjut tahap kemo. Tapi saya sadar, saya nggak ada budget sebesar itu. Akhirnya saya beralih untuk memakai BPJS, yang artinya saya pindah dokter.

Next…

Me with PTG (1)

Pasca kuret pada 12 Maret lalu, saya masih perdarahan wajar untuk mengeluarkan sisa-sisa kuret. Sembari dibekali obat induksi selama 7-10 hari untuk kontraksi rahim bantu keluarin sisa2 itu.

Sebelum obatnya habis, darahnya sudah berhenti tapi obatnya tetap saya minum sampai habis. Setelah itu, saya kontrol ke dr. Laksmi lagi. Saat di USG, ternyata masih ada gumpalan darah yang belum keluar. Saya pun di resepkan obat induksi itu lagi.

Saat di rumah, baru 30 menit minum, darah ngucur keluar lagi. Dan selain darah, memang masih ada sisa-sisa kuret dalam bentuk gumpalan2 kecil warna cokelat dan lama kelamaan bau. Saya juga sering keputihan berwarna cokelat meski tidak bau.

Tanggal 25 April (1 bulan 1 minggu pasca kuret), saya haid pertama setelah keguguran. Saya lega sekali karena sudah haid, yang artinya rahim saya akan bersih dari sisa kuret. Selama 6 hari saya haid dengan lancar dan gumpalan2nya juga sudah tidak ada, artinya udah bersih donk.

Tetapi 3 hari setelah haid, keluar lagi darah encer, diawali perut saya mulas dan pinggang sampai kaki terasa pegal-pegal. Darah ini mirip darah pasca nifas setelah melahirkan Kiya dulu, jadi saya anggap ini darah istihadhoh. Saya tetap berkewajiban sholat.

Karena ada rasa nggak nyaman di badan sampai ada rasa hot flush di pinggang dan bokong, saya pun ke dr. Laksmi lagi untuk kontrol. Setelah di USG transvaginal, sisa kuret sudah bersih dan jahitan SC juga aman. Dokter memyimpulkan saya kemungkinan ada ketidakseimbangan hormon. Diberikan obat hormon alias pil KB dan obat untuk menghentikan perdarahan.

Esok hari setelah kontrol ke dr. Laksmi, pagi hari saat mau sahur, saya shock karena perdarahan banyak di pakaian dalam. Ya Allah.. Seketika saya nangis di kamar mandi, takut membayangkan hal-hal yang gawat.. Astaghfirullah..

Saya pun memutuskan tidak puasa dan sholat hari itu. Bagi saya ini masih darah haid karena banyak, meski saya pun ragu. Dan saya pun belum minum obat hormonnya.

Empat hari saya tidak berpuasa karena ragu dengan darah yg keluar. Sementara saya sudah haid seminggu sebelumnya. Tapi anehnya darah yang keluar ini, di malam hari sedikit bahkan nggak keluar sama sekali. Saya pun menyimpulkan kalau ini bukan darah haid melainkan istihadhoh. Silakan googling apa itu isotihadhoh, dan istilah ini cuma ada di dalam Islam, setau saya. Karena berkali-kali cari dalam istilah medis, tidak ada sama sekali, paling abnormal bleeding.

Darah banyak pun berhenti, diganti darah sedikit2 atau flek. Itu pun keluarnya tiap 2-3 hari sekali, dan selaku disertai nyeri pinggang, perut terutama bagian jahitan sc terasa nusuk2, kadang sampai kaki sakitnya.

Dengan segudang pertanyaan, sakit apakah ini dan menduga-duga kemungkinan jenis penyakit terkait rahim.. Akhirnya saya mencoba cari second opinion ke dsog lain. Saya pun datang ke dokter Oni Khonsa di RS. Tambak yg kebetulan lokasinya dekat dengan kantor saya.

Pertama kali datang, jadwal beliau full hari itu. Jadi buat janji seminggu kemudian dimana jadwalnya mulai jam 18.00.

Hari periksa pun tiba, setelah berbuka puasa dan sholat, saya dan suami pergi ke RS. Tambak. Meski saya datang lebih awal dari yang lain, tetap nomor saya sesuai daftar seminggu lalu. Jadi menunggulah kami sampai berjam-jam, kami pun sempat sholat tarawih di musholanya.

Jam 10.30 malam, nama saya dipanggil. Setelah tanya jawab, saya diperiksa panggul, mulut rahim, dan vagina semuanya alhamdulillah baik. Pas cek rahim via usg transvaginal, dokter Oni melihat ada massa yg menggumpal dan ada aliran darahnya di massa itu, artinya massa itu “hidup” dan berkembang. Singkatnya ada sisa plasenta dr janin yg dikuret dan dia terus berkembang. Sebagian besar dialami kehamilan mola/anggur, tapi saya kemarin bukan hamil anggur. Kesimpulannya saya di diagnosa PTG (Penyakit Trofoblas Ganas/Gestational), sejenis tumor yg aktif. Dan ini bahaya jika tidak ditangani.

Kembali ke meja dokter, dokternya dengan semangat menjelaskan bla bla bla.. Sedangkan saya masih syok. Bahkan pengobatannya dengan kemoterapi. Makin syok. Sampai nangis di depan dokternya. Tapi beliau menenangkan bahwa insyaAllah bisa sembuh total.

Saya pun dikasih pengantar untuk tes darah utamanya mengetahui betaHcg dan rontgen thorax/paru-paru untuk melihat apakah dia menyebar ke paru-paru.

Keluar dari ruang periksa, saya benar2 speechles. Dimana pasien lainnya keluar ruangan dengan senyum dan bahagia. Hiks..

Next…

Essential Oils, cara sehat alami

img1422787184266[1]

Mungkin sebagian orang sudah mengenal minyak esensial ini, merknya Young Living. Secara umum, minyak esensial biasa dipakai untuk aroma terapi ruangang saja, tapi essential oil dari Young Living ini berfungsi membantu penyembuhan rasa tidak nyaman atau sakit pada tubuh, baik itu fisik maupun emosi.

Penggunaan essential oil dari Young Living ini tidak hanya melalui aroma, tetapi bisa dioleskan pada tubuh atau diminum (tidak semua jenis), dan pada saat pemakaian aroma benar-benar merupakan aromatherapy karena efeknya memang bisa buat nyaman dan menyembuhkan. Varian YLEO ini banyaaaaaak banget, dibagi dua jenis minyak yakni Single Oil dan Blend Oil. Setiap varian memiliki bermacam-macam fungsi/efek atau setiap manfaat bisa didapatkan dari beberapa jenis varian YLEO. Ingin tau sejarah tentang YLEO ini? Silakan klik di siniย atau di sini untuk yang berbahasa Indonesia. Pada kedua link tersebut juga ada semua jenis YLEO beserta manfaat dan cara penggunaannya.

Lalu, apa saja yang sudah gw miliki? Foto di bawah ini adalah YLEO pertama yang gw punya; Lavender, Lemon, Lemongrasss, Pepeprmint, dan Thieves. lemongrass berfungsi salah satunya untuk peniingkat nafsu makan, ini jelas banget gw beli untuk Kiya supaya makannya lahap, jangan sampai emaknya yang pakai bisa makin meluas ini badan…hahaha. Lalu empat lainnya adalah P3K alias best seller YLEO dalam mengatasi sakit-sakit umum yang sering terjadi seperti kepala pusing, mual, demam, flu, pelega pernapasan, gas lambung berlebih (sakit maag), insomnia, penenang emosi, pengontrol nafsu makan, daya tahan tubuh dan lainnya. Loves them berry much!!

IMG_20141212_092956[1]

Esensial oil merupakan cara sehat alami, pencegahan sebelum terkena penyakit maupun pertolongan pertama dalam penyembuhan penyakit. Semua jenis penyakit maupun kecantikan bisa pakai YLEO ini lhooo… Manfaat lainnya YLEO adalah untuk booster ASI (Fennel), program hamil, meningkatkan libido, menumbkan rambut kepala yg botak, merilekskan otot-otot yang tegang/kaku, program diet, menghilangkan bekas luka, menyamarkan selulit daaan banyak lagi deh…hehehe.

Karena gw merasakan efek yang bagus, maka dengan senang hati gw pun mengenalkannya ke eman-teman kantor. Alhamdulillah beberapa teman pun penasaran dan mulai memesannya. Singkat cerita gw pun mendaftar sebagai member YLEO, dan mulailah gw berjualan Young Living Essential Oil di kantor.. dan inilah modal YLEO gw untuk permulaan bisnis. Bismillah..semoga lancar bisnisnya dan semakin banyak yang suka YLEO dan merasakan manfaatnya secara optimal..aamiiin.

My favorite is Joy ^^ (sejauh ini)

20150131_001353[1]

Bebenah wajah :)

image

image

Pengalaman gw sama produk2 perawatan ataupun kosmetik sangaaaattt minim. Dari mulai pakai bedak muka, itupun diawali dengan bedak Marks warna pink kesayangan sampai duduk di bangku SMA, perawatan muka lainnya? Sama sekali nggak adaaaa…hahaha.

Saat di kuliah mulai kenal compact powder, tapi nggak cocok malah berminyak dan jerawatan. Coba bedak tabur merk lain, katakan saja Revlon dan cocok, kadang masih pakai Marcks. Dan saat itu mulai kenal sabun muka, merk2 standar aja yang gw coba, uniknya muka gw awal pemakaian produk selalu bagus hasilnya tapi lama kelamaan malah nggaj bagus, muka jadi kering/berminyak/jerawatan/komedoan, kalau udah timbul masalah2 itu gw langsung stop pemakaian.

Nah saat udah kerja dan punya penghasilan sendiri (ceileeeeh..), gw coba beberapa produk, bedak andalan tetap merk Revlon dengan tipe compact powder photoready. Sedangkan perawatan wajah, gw pakai sabun muka Clean n Clear yang warna orens cair itu, cocok dan ampuh hilangkan jerawat dan bertahan lama pakai ini dan sekarang berganti ke sabun wajah HadaLabo, wajah jadi lembap dan halus.

Nah, setengah tahun belakangan ini diperkenalkan si merk premium SK-II, duluuuu banget saat SK-II ini muncul, gw ingat banget iklannya kakek2 yang sedang mengaduk beras dan tangannya halus banget. Dan berkat racun sana sini, merk premium ini pun kebeli sama gw, hahaha…

Pengalaman produk SK-II yang pertama gw beli adalah FTE pitera (Facial Treatment Essence) yang mengandung pitera. Gw beli pertama nitip suami yang lagi dinas ke Jepang, berharap harga lebih murah karena dari negeri asalanya. Ternyata oh ternyata, suami belikan paket pitera isi FTE 75ml, masker 1 pc, facial clear 30 ml dan gratis sampel stempower & facial wash dgn harga 900an yen artinya hampir 1 juta. Lalu bandingkan dengan harga kounter resmi di Indonesia paket itu harga sekitar 750-800, ya ampuuun.

Lanjut pake produk SK-II ini, awal pakai maskernya. Pakai sebentar muka jadi muluuuus banget. Terus pakai FTE rutin tiap pagi, coba stempowernya juga mantap. Setelah FTE pertama ini habis, gw beli lagi diolshop teman yang lebih murah dan gw juga tertarik beli yang jeni Celluminance Aura Essence 30 ml. Baru pakai 2 minggu, hasilnya? Muka semakin halus dan mudah2an lebih keliatan auranya…haha. Alhamdulillah gw cocok produk SK-II ini, meakipun harga mahal tapi bisa dipakai irit-irit asal rutin, hehehe…

Salam cantik, Ladies ๐Ÿ˜‰