Saat Idul Fitri tiba, saya rehat sejenak dari bolak balik ke dokter dan RS. Perdarahan masih saya alami, setiap 2-3 hari sekali ada darah yang keluar, kadang disertai mulas, kadang tidak. Dua minggu sebelum Lebaran saya memutuskan minum air rendaman jahe, kayu manis, sereh, kunyit, madu (resep JSR untuk rahim), sahur dengan buah-buahan dan kurma saja, berbuka dengan lauk pauk dan sayuran (tanpa nasi putih), yang akhirnya membuat saya hampir tidak makan nasi putih lagi. Saya perbaiki pola makan dan konsumsi booster dari herbal-herbal. Berharap ada perubahan ke arah lebih baik bagi tubuh saya.
Setelah Lebaran, saya mau mulai pengobatan kemoterapi lagi. Kali ini saya akan menggunakan BPJS. Saya mulai dari Puskesmas di kelurahan, lalu dirujuk ke RSUD Pasar Minggu. Di RSUD Ps. Minggu saya diperiksa Bu dokter Netty Katrina. Saat melihat hasil pemeriksaan saya di dokter sebelumnya serta hasil lab betaHCG saya, Budok Netty langsung bilang “ini mah tidak ada keganasan”. Nilai betaHCG yang hanya segitu tidak dikatakan keganasan. Saya ceritakan masalah perdarahan dan rasa nyeri atau mulas yang datang. Akhirnya saya diminta surat pengantar dari dokter sebelumnya. Sempat shock juga saya, karena dokternya agak bentak dan saya nggak diperiksa apa-apa, padahal udah ngantri lumayan. Akumulatif kelelahan dan pikiran sejak dari Puskesmas, saya pun menangis di ruang tunggu setelah keluar dari ruangan periksa.
Keesokannya saya kembali ke dok Oni di Griya Puspa. Saya jelaskan kalau dokter di RSUD butuh surat pengantar. dibuatkan, selesai. Beberapa hari berikutnya, saya kembali ke dok Netty di RSUD, kali ini ditemani Pak Suami. Karena Sabtu, antrian lebih banyak daripada hari biasa. Lama menunggu, akhirnya tiba giliran saya masuk ke ruang dok Netty. Saya serahkan surat pengantar dan jelaskan kembali, lalu saya diperiksa USG transvaginal dan dijelaskan kemungkinan bukan keganasan (PTG) tapi memang ada sesuatu, bisa jadi polip atau lainnya. Jadi diagnosis dok Netty adalah perdarahan abnormal. Dan saya dapat surat rujukan untuk ke RS. Fatmawati, untuk melakukan kemoterapi.
Selang beberapa hari kemudian, saya pergi ke RS. Fatmawati sendirian, saya antri sebagai pasien BPJS. Penilaian saya terhadap RS ini adalah semrawut. Mulai dari pengambilan nomor antrian, pendaftaran, keadaan di ruang tunggu..semuanya semrawut. Di ruang tunggu tempat periksa, yang tadinya masih sepi sampai penuh dan duduk di lantai, karena sudah jam 8 pun, belum ada pasien obgyn yang dipanggil..entah jam berapa pasien pertama masuk ke dalam ruangan.
Selama menunggu 4 jam di ruang tunggu, saya melihat berbagai keluhan penyakit orang lain. Ada seorang ibu yang perutnya besar, bukan hamil. Lalu ada obrolan beberapa perempuan tentang penyakit kankernya, dll. Ya Allah Rabb ku…ternyata masih banyak orang yang lebih parah penyakitnya daripada yang kurasakan saat ini. Semoga aku dan keluarga dihindari dari penyakit berat seperti itu.
Tiba giliran saya masuk ke ruang dokter obgyn yang ternyata laki-laki. Dokternya melihat berkas yang saya bawa, mendengarkan penjelasan saya, diikuti 2 orang dokter koas yang selalu mencatat, tidak ada pemeriksaan fisik apa pun. Pun kesimpulan dokter ini sama, tidak ada keganasan. Akhirnya saya diminta atur jadwal USG lagi di pertemuan berikut dan diresepkan obat penghentian perdarahan. Saat saya daftar untuk jadwal USG, baru 2 minggu kemudian. Saya intip catatan jadal USG-nya, betapa kaget saya bahwa pasien yang urutannya di atas saya semua diagnosis Ca (kanker). Astaghfirullah.
Apa yang saya dapat? Ketidakjelasan, keraguan, dan lelah lahir batin. Namun ada pelajaran yang saya dapat, banyak bersyukur dan jaga kesehatan ke depannya.
Akhirnya saya pun memutuskan untuk berhenti kemoterapi. Dari 4 dokter obgyn yang saya datangi, 3 diantaranya menyatakan tidak ada keganasan atau bekas kuret sudah bersih. Saya coba melanjutkan pola makan yang sehat dan minuman herbal. Darah masih keluar di luar masa haid, tapi haid saya datangnya sangat teratur. Di bulan Juli, saya memutuskan cek betaHCG sendiri dan USG abdomen di Pramita. Alhamdulillah, betaHCG saya sudah normal dan hasil USG abdomen juga bagus semua kata dokter yang periksa serta tidak ada keganasan apa pun di bagian rahim. Alhamdulillah, makasih Ya Allah…
Jadi saya akan coba lanjutkan pola makan dan minum herbal ini, rencana akan cek betaHCG lagi 3 bulan kemudian jika masih ada perdarahan.
Tambahan: Masuk bulan September, perdarahan sudah tidak ada. Tetapi saat haid beberapa hari, bersih, lalu keluar darah segar lagi. Udah 3 kali haid seperti itu. Semoga baik-baik saja dan ini bagian dari proses pemulihan tubuhku. Aamiin Ya Allah.
Aku menyatakan tidak terkena PTG seperti yang di diagnosa sebelumnya.